Menyikapi Kondisi Terkini, Ini Wejangan Gus Yahya pada Ansor dan Banser

 
Menyikapi Kondisi Terkini, Ini Wejangan Gus Yahya pada Ansor dan Banser

Belakangan ini sangat deras stigma negatif dan fitnah yang dilancarkan pada Ansor dan Banser Nahdlatul Ulama melalui akun-akun yang serentak dan kompak di media sosial. Fitnah-fitnah, caci maki, dan jebakan tipu daya dilancarkan kepada Ansor dan Banser, karena banyak sepak terjang mereka yang dicegah oleh Ansor dan Banser. Sepak terjang dengan jalan melingkar, penuh tikungan, gelap, yang hanya dipahami berbekal kewaspadaan, pengalaman, dan kewaskitaan atas bimbingan ulama.

Banyak fitnah yang dilancarkan kepada Ansor dan Banser, setidaknya mulai dari fitnah adanya dana miliaran yang diberikan kepada Banser untuk menjaga gereja, fitnah yang tidak mendasar sebetulnya, karena Banser sebagai Barisan Serba Guna menjaga gereja dalam rangka menjaga kebersatuan negara Indonesia untuk mencegahnya adanya teroris yang ingin merusak dan membuat kekacauan Indonesia. Penjagaan yang sudah terbukti dengan banyaknya keberhasilan Ansor dan Banser menggagalkan teroris yang akan meledakkan gereja, bahkan memakan korban nyawa anggota Banser.

Fitnah-fitnah lain, seperti persekusi dan penghentian ustadz yang berdakwah di suatu lokasi pengajian. Ansor dan Banser tidak akan pernah menghentikan pengajian seorang ustadz atau ulama, karena Ansor dan Banser adalah putra pergerakan dari para ulama di NU. Namun, Ansor dan Banser menolak adanya pihak-pihak yang akan membuat kacau Indonesia dengan menunggangi para ustadz yang membuat pengajian.

Sebagai contoh, katakanlah para pihak dengan simbol-simbol HTI yang menumpang pada pengajian ustadz Abdul Shomad. Ansor dan Banser tidak pernah menolak ustadz Abdul Shomad melakukan pengajian, bahkan Cak Imin memerintahkan jangan ada penghadangan untuk ustadz Abdul Shomad, namun jelas Ansor dan Banser meminta kepada pihak kepolisian agar mencegah aktivis HTI untuk menumpang membuat pergerakan dan kampanye berisi makar (pemberontakan) di pengajian ustadz Abdul Shomad.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN