Profil
Pondok ini didirikan pada zaman Belanda oleh KH. Muhammad Toha (alm), tepatnya pada tahun 1917. Beliau sendiri menurut sebuah riwayat, adalah keturunan ke-9 dari Sunan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan. Sebelumnya beliau sudah mendirikan pondok di daerah Cipansor. Namun karena gusuran tentara Belanda akhirnya beliau memindahkan pondoknya ke daerah Cikunten, dekat Sungai Ciwulan, sampai saat ini.
Seiring perkembangan waktu Pondok Pesantren Cintawana telah berkembang menjadi lembaga pendidikan Islam modern dan memiliki lembaga pendidikan formal, yaitu SMP, SMA, dan SMK.
Sejarah
Pesantren Cintawana di penghujung tahun 1930-an, seorang Kyai tampak memberikan materi pengajian di hadapan para santri. Begitu hening, hanya terdengar kalimat demi kalimat meluncur dari sang Kyai. Beberapa santri sibuk mencatat penggalannya, sementara yang lain menyimak dengan khusyu’. Tiba-tiba, pengajian terhenti, suasana sedikit berubah. Suara sesosok bocah usia kurang dari sepuluh tahun, memecah keheningan itu.
“Punten pak, lepat, sanes kitu..”, kata anak itu. (Maaf pak, keliru, bukan begitu–red) “Terus kumaha atuh kuduna Jang?”, tanya sang kyai. (Terus bagaimana seharusnya Nak?—red)
Para santri hanya terdiam sambil mengarahkan pandangannya ke arah bocah itu. Padahal mereka berusia kisaran remaja. Beberapa di antaranya sudah menikah, bahkan ada yang menjadi ajengan.
Memuat Komentar ...