Kedudukan Talmud di Mata Kaum Yahudi

 
Kedudukan Talmud di Mata Kaum Yahudi
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Prof. Dr. Muhammad Abdullah Asy-Syarqawi salah satu dosen Filsafat Islam dan Perbandingan Agama Univ. Cairo menyatakan secara sederhana dalam bukunya Talmud : Kitab "Hitam" Yahudi yang Menggemparkan bahwa, Talmud adalah sebuah kitab yang dianggap suci oleh orang-orang Yahudi, yang berisi ajaran-ajaran agama yang bersifat lisan. Lebih jelas lagi, Talmud adalah kitab ideologi yang menafsirkan dan menjelaskan semua pengetahuan, ajaran, undang-undang kehidupan, moral, dan budaya bangsa Israel. 

Para rabi Yahudi mengklaim bahwa Nabi Musa AS merupakan asal usul kitab Talmud. Mereka berpendapat bahwa ketika Nabi Musa menerima kitab hukum dari Tuhan, yang tertulis pada batu-batu di gunung Sinai (mereka menyebutnya Torah Shbeal Peh), dia juga menerima penjelasan lisan dari-Nya yang berisi interpretasi dan penjelasan atas kitab tertulis tersebut. Kitab penjelasan ini menjadi hukum lisan kedua setelah hukum tertulis, dan mereka menyebut hukum lisan kedua ini sebagai Torah Shbeal Peh. Itulah yang kemudian menjadi kitab Talmud.

Penyampaian Torah Shbeal Peh secara lisan kepada Nabi Musa oleh Tuhan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga Nabi Musa terpaksa tinggal lebih lama di Gunung Sinai daripada yang diperkirakan. Jika tujuannya hanya menerima undang-undang tertulis, seharusnya satu hari sudah cukup.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kaum Yahudi meyakini bahwa Talmud turun secara lisan dari Allah kepada Nabi Musa. Mereka merujuk pada penafsiran Rabi Levi ibn Chama terhadap ayat yang menyatakan bahwa Allah berfirman,

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN