Indonesia dan Cisco Kerjasama Program Akselerasi Negara Digital

 
Indonesia dan Cisco Kerjasama Program Akselerasi Negara Digital

LADUNI.ID,HANOI - Pemerintah Indonesia dan Cisco bekerja sama menyelenggarakan program Country Digital Acceleration (CDA). Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang menjadi bagian dari program ini. 

Program di Indonesia ini akan fokus pada lima area utama, yaitu pemerintahan digital, industri digital, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) digital, keamanan siber, dan inklusi digital. Kesepakatan ini diumumkan pada pertemuan antara Presiden Indonesia Joko Widodo, dengan Presiden Cisco ASEAN Naveen Menon, dan Managing Director Cisco Indonesia Marina Kacaribu. Pertemuan ini berlangsung di sela-sela Forum Ekonomi Dunia tentang ASEAN di Hanoi, (13/9).

Presiden Cisco ASEAN Naveen Menon mengatakan selama bertahun-tahun teknologi telah mengambil peran kunci dalam mendorong pertumbuhan sosial-ekonomi di Indonesia untuk menjadikannya salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat. Visi Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di ASEAN pada tahun 2020 akan semakin mempercepat pertumbuhan tersebut.

“Pertumbuhan ekonomi digital bisa ditingkatkan dengan memperbaiki efisiensi layanan publik, membangun kemampuan inovasi lokal, dan digitalisasi Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia. Kami menyambut baik kesempatan untuk bermitra dengan pemerintah dan berkontribusi untuk pertumbuhan jangka panjang Indonesia,” ujar Menon.

Semenatara itu Managing Director Cisco Indonesia Marina Kacaribu mengatakan dalam usaha Indonesia untuk mewujudkan misi dari agenda digital nasional, ada dua area utama yang akan menjadi penentu keberhasilannya. “Pertama, kita perlu memastikan bahwa kemampuan keamanan siber di seluruh Indonesia dapat sejalan dengan adopsi digital, sehingga kita tetap selangkah lebih maju dari para pelaku ancaman siber. Kami akan bekerja sama dengan pemerintah dalam koordinasi dan pelaksanaan kebijakan keamanan siber nasional. Indonesia juga membutuhkan banyak tenaga kerja yang mahir teknologi,” katanya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN