Santri Mencoba Ilmu Sirep Seperti Peristiwa Di Malam Hijrah
Oleh: Ustaz Ma'ruf Khozin
Waktu ngaji dulu ada sebagian kyai yang menceritakan keluarnya Nabi shalallahu alaihi wasallam dari Makkah menuju Madinah dikepung oleh orang-orang Quraisy.
ﻭﺃﺧﺮﺝ اﺑﻦ ﻣﺮﺩﻭﻳﻪ ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﻗﺎﻝ: اﺟﺘﻤﻌﺖ ﻗﺮﻳﺶ ﺑﺒﺎﺏ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻨﺘﻈﺮﻭﻥ ﺧﺮﻭﺟﻪ ﻟﻴﺆﺫﻭﻩ ﻓﺸﻖ ﺫﻟﻚ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﺄﺗﺎﻩ ﺟﺒﺮﻳﻞ ﺑﺴﻮﺭﺓ {ﻳﺲ}
Ibnu Marduwaih meriwayatkan dari Ibnu Abbas: "Orang-orang Quraisy berkumpul di depan pintu Nabi shalallahu alaihi wasallam, mereka menunggu keluarnya Nabi, untuk menyakiti Nabi. Hal itu menjadi kesulitan bagi Nabi, lalu turun Malaikat Jibril membawa surat Yasin.
ﻭﺃﻣﺮﻩ ﺑﺎﻟﺨﺮﻭﺝ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻓﺄﺧﺬ ﻛﻔﺎ ﻣﻦ ﺗﺮاﺏ ﻭﺧﺮﺝ ﻭﻫﻮ ﻳﻘﺮﺃﻭﻫﺎ ﻭﻳﺬﺭ اﻟﺘﺮاﺏ ﻋﻠﻰ ﺭﺅﻭﺳﻬﻢ ﻓﻤﺎ ﺭﺃﻭﻩ ﺣﺘﻰ ﺟﺎﺯ
Jibril menyuruh Nabi keluar melewati mereka. Kemudian Nabi mengambil segenggam debu, Nabi keluar dan membaca Yasin, debu dihamburkan di hadapan mereka. Maka orang-orang Quraisy tidak dapat melihat Nabi hingga Nabi berlalu" (Ad-Durr Al-Mantsur 7/44)
Ilmu ini dipraktekkan oleh seorang santri ketika di depannya ada operasi polisi. Sambil komat-kamit ia membaca surat Yasin dengan harapan polisi tidak melihatnya dan lolos dari operasi, karena ia tidak punya SIM. Setirnya langsung dipegang polisi. Ia bilang: "Pak, saya sudah baca Yasin". Polisi jawab: "Kalau cuma Yasin saya juga sudah hafal". Maksudnya polisi tidak bisa disirep.
Memuat Komentar ...