Secangkir Kopi Merajut Silaturrahmi dan Kebersamaan

 
Secangkir Kopi Merajut Silaturrahmi dan Kebersamaan

LADUNI. ID I BUDAYA- Negeri Aceh bukan hanya dikenal sebagai kota yang kental dengan syariat Islam sehingga digelar dengan Serambi Mekkah yang memiliki jumlah masjid yang berjumlah puluhan dimasing-masing kotanya dan sampai saat ini masyarakat juga masih ramai memenuhi masjid-mesjid tersebut untuk melakukan shalat berjamah.

Disamping itu ada keunikan sendiri pada  masyarakat aceh setelah melakukan shalat berjamaah. Masyarakat aceh selesai melakukan shalat berjamaah tidak langsung pulang ke rumah, biasanya mereka akan berkumpul untuk sekedar silaturahmi. Juga saat ada mudik, acara resmi lainnya tetap mencari Warkop untuk melepaskan kerinduan dan kebersamaan serta silaturrahmi.

Uniknya silaturahmi yang dilakukan bukan di rumah-rumah dengan sajian kue ringan dari tuan rumah melainkan silaturahmi dilakukan di warung-warung kopi sekitaran mesjid. 

Berbagi lintas komunitas berkumpul di warkop membicarakan persoalan yang sedang berkembang dalam  masyarakat baik masalah politik, sosial,  kriminalitas dan agama serta fenomena lainnya. Warkop itu ajang merajut silaturrahmi dan nilai ekonomis ketika ngopi itu walaupun mahal,  namun itu bukan persoalan, namun ukhuwah dan melepas penat serta membahas multi masalah.

Intinya Warkop itu lebih terlihat nilai kebersamaan dan kemasyarakatan serta silaturrahmi ketimbang ekonomisnya. Ini seperti diutarakan salah seorang tokoh muda pendidikan, "Minum kopi itu bukan hanya nilai ekonomis juga nilai keharmonisan dan silaturrahmi serta religi," kata Faisal, S. Pd sang tokoh muda itu. 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN