Fadhilah Puasa 9 Muharram (Hari Tasu'a)

 
Fadhilah Puasa 9 Muharram (Hari Tasu'a)

LADUNI. ID I AMALAN- Bulan Muharram terus belalu, meninggalkan kita, Tidak terasa muharram sudah berjalan hampir menjelang sepuluh akhir awal pertama (1-10 Muharram). Namun yang menjadi pertanyaan kita, apakah kita telah memuliakan bulan yang terus berlalu meninggalkan awal sepuluh pertama? 

Diantara 10 awal Muharram ada dua hari minimal kita isi dengan ibadah kalaupun tidak semuanya yakni hari Tasu’a (kesembilan Muharram ) dan sepuluh Muharram (hari asyura).

Setidaknya dan minimalnya kita menyambutnya sisa sepertiga ini dengan berpuasa tasua dan asyura. Seperti kita ketahui bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram yang telah Allah muliakan. 

Secara khusus Allah melarangan berbuat zalim pada bulan ini untuk menunjukkan kehormatannya. Allah Ta’ala berfirman:

فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ 

“Maka janganlah engkau menganiaya diri engkau dalam bulan yang empat itu. 
” (QS. Al-Taubah: 36) 

Larangan berbuat zalim pada bulan-bulan ini menunjukkan bahwa dosanya lebih besar daripada dikerjakan pada bulan-bulan selainnya. Sebaliknya, amal kebaikan yang dikerjakan di dalamnya juga dilebihkan pahalanya. 

Salah satu amal shalih yang dianjurkan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam untuk dikerjakan pada bulan ini ibadah puasa sunat. Baginda menganjurkan untuk memperbanyak puasa di dalamnya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN