Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga #6: Al-Mursyid Abu MUDI Menjadikan Dayah MUDI Mercusuar Dunia dan
LADUNI.ID, PESANTREN- Perubahan maupun modernisasi yang Abu MUDI tempuh tidak menghilangkan nilai lama yang telah dibina dan di bangun pondasi oleh as-sabiqul al-awaalun (ulama yang terdahulu), namun Abu hanya menambahkan pendidikan yang tidak diajari dalam kurikulum dayah dan juga untuk menjawab tantangan zaman yang semakin canggih. Setiap revolusi ataupun modernisasi tentu saja tantangan bukan hanya bersifa eksternal bahkan internal sekalipun dan ini merupakan sesuatu yang tidak dapat dipungkiri untuk dihadapi.
Al-Mursyid Abu MUDI di dalam pengajian-pengajian, baik pengajian khusus dewan guru atau dalam pengajian umum di setiap pagi Jum’at. Dalam melakukan modernisasi pendidikan dayah, Abu Mudi berpegang dan bersemboyan dengan qaidah “Al-muhafadhah ‘ala Qadimi ash-Shalih wa al- Akhdu bi al-Jadidi al-Ashlih” (Memelihara hal-hal lama yang bagus, dan mengambil hal-hal baru yang lebih bagus).
Sebuah lembaga pendidikan tentu saja mempunyai ciri khas, karakteristik dan keunggulan tersendiri. Adapun ciri khas yang menonjol dari dayah tersebut adalah: adanya kepemimpinan yang kolektif, gaya kepimimpinan di Dayah Mudi sangat berbeda dengan dayah lain. Gaya kepemimpinan ini dilandasi dengan panca jiwa dayah atau ruhul ma’had yang berdasarkan keikhlasan, kesederhanaan, berdikari, ukhwah Islamiyah dan kebebasan. Terobosan baru yang telah berhasil beliau lakukan diantaranya mendirikan
Memuat Komentar ...