Profil
Dalam perkembangannya, madrasah yang dirintis KHR.Abdul Fattah menjadi cikal bakal ponpes tertua di wilayah Mangunsari, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Dan kini dikenal dengan nama Ponpes Menara. Awalnya KHR. Abdul Fattah mendirikan Madrasah, masjid, dan menara sebagai sarana ibadah bagi umat Islam di sekitar Desa Mangunsari, Kecamatan Kedungwaru, pada sekitar tahun 1354 H.
Dikatakan KH. Ibnu Katsir Siroj (71), pengasuh Ponpes Menara, bahwa terbentuknya pesantren bermula dari madrasah yang dikenal dengan nama Madrasah Bundar. Madrasah ini berdiri tahun 1354 H, dalam proses pembangunannya terdapat keunikan tersendiri, yang berkaitan dengan karomah sang pendiri. Yakni pembangunan gedung madrasah ini hanya membutuhkan waktu 40 hari. Anehnya, konstruksi bangunan atap tembok tanpa menggunakan otot besi, maklum pada waktu itu otot besi tergolong langka sehingga beberapa lonjor bambu dijadikan otot bangunan.
Sementara itu, bangunan tersebut sebagai gambaran terhadap kehidupan ahli tarekat bahwa kehidupannya harus melaksanakan sebagaimana ibarat bangunan madrasah ini. Terlihat dari bentuk luarnya persegi sedang dalamnya bulat (bundar), sedang atasnya mlenthu, maron mengkurep, kekep mengkurep makutho dhuwur, bulan bintang sembilan, dan lengser.
Seiring waktu, kegiatan madrasah ini beralih fungsi yang semula memakai metode pendidikan klasikal (perpaduan antara pengetahuan umum dan ilmu agama) seperti halnya kegiatan diniyah di lingkungan ponpes, menjadi ponpes sepenuhnya. “Akan tetapi santri juga ada yang khusus menghafal Alquran dan kitab kuning saja tanpa mondok, ada juga yang nyambi kuliah di lembaga pendidikan yang berada di luar ponpes,” kata KH. Ibnu Katsir Siroj ketika ditemui posmo menjelang salat magrib.
Memuat Komentar ...