Tarekat Naqsyabandiah #5: Tarekat Naqsyabandiah Berkembang Ke Nusantara

 
Tarekat Naqsyabandiah #5: Tarekat Naqsyabandiah Berkembang Ke Nusantara

LADUNI.ID, TASAWUF- Penyebaran tarekat naqsyabandi terus mendapat sambutan yang luas masyarakat dunia, hingga tarekat Naqsyabandiyah ini menyebar sampai ke Nusantara berasal dari pusatnya di Makkah, yang dibawa oleh para pelajar Indonesia yang belajar di sana dan oleh para jamaah haji Indonesia. Mereka ini kemudian memperluas dan menyebarkan tarekat ini ke seluruh pelosok Nusantara.

Berlainan tempat penyebaran tarekat ini di Indonesia, berlainan pula pelopornya masing-masing, di Riau terkenal dengan Syekh Muhammad Yusuf, di Minangkabau terkenal dengan Syekh Jalaluddin dari Cangking dan banyak tokoh-tokoh lain yang menyebarkan ajaran tarekat ini.

 Tarekat Naqsyabandi terus melebarkan sayapnya hingga sampai ke negeri ”Serambi Mekkah”Aceh. Tarekat Naqsyabandiyah ini merupakan tarekat yang paling berpengaruh di seluruh Aceh, terutama di Aceh Barat dan Aceh Selatan. Tentu saja hal ini terjadi berkat kegigihan seorang Syekh yang bernama Teungku Haji Muhammad Waly al-Khalidy, pendiri Dayah Darussalam di Labuhan Haji, Aceh Selatan. Beliau mendapat ijazah tarekat ini pada Syekh Haji Abdul Ghani al- Kamfari.

Setelah Syekh Muda Waly meninggal dunia, usaha pengembangan Tarekat Naqsyabandiyah di Aceh dilanjutkan oleh anak-anaknya antara lain: Abuya  Muhibbudin Waly, Abuya Jamaluddin Waly, Abuya  Nasir Waly dan Abu Ruslan Waly. Abuya Muhibbudin Waly merupakan anak tertua dari Syekh Muda Waly, beliau mendapat pendidikan agama langsung dari bapaknya sampai mendapat ijazah mursyid Tarekat Naqsyabandiyah  al-Waliyah. Sebagai pewaris tradisi pendidikan agama yang ditinggalkan oleh sang ayah, Abuya Muhibbudin Waly mengembangkannya di berbagai dayah di Aceh dan Malaysia. dan sekarang menjadi mursyid tertinggi Tarekat Naqsyabandiyah di Aceh atau lebih dikenal dengan sebutan ”

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN