Dayah Sebagai Agen Pembangunan

 
Dayah Sebagai Agen Pembangunan


LADUNI.ID,PENDIDIKAN-Dalam beberapa waktu, beberapa lulusan dayah ada yang menjadi pemimpin formal yang duduk di kursi pemerintahan, di lain pihak ada juga yang menjadi pemimin informal. Biasanya mereka aktif dalam pembangunan masyarakat. Tradisi ini berlangsung sampai saat ini, meskipun alumni sekolah lain seperti madrasah dan sekolah umum juga dalam kehidupan masyarakat. 

Sebelum kedatangan Belanda ke Aceh, beberapa ulama yang tamat dari dayah turut aktif dalam bidang ekonomi, khusunya bidang pertanian, sebagai contoh, Tgk. Chik di Pasi memimpin masyarakat membangun irigasi, seperti yang dilakukan oleh Tgk. Chik di Bambi dan Tgk. Chik di Rebee.

Lulusan dayah telah menunjukkan bahwa mereka memiliki perhatian yang besar terhadap masyarakat dan berbagai kepentingan. Dengan demikian mereka menemukan bagaimana konsep yang ideal dam membimbing masyarakat kala mereka terjun di kancah kemasyarakatan nantinya.

Sekolah Bagi Masyarakat

Belajar di dayah tidak membutuhkan dana yang banyak. Inilah yang menjadi faktor alternatif bagi masyarakat yang secara ekonomi tidak mampu. Rakyat bisa belajar di dayah meskipun miskin. Umumnya, dayah-dayah tidak membebankan murid-muridnya untuk membayar uang pendidikan sepenuhnya. Bagi murid yang fakir miskin dayah dengan sendirinya hanya menyediakan perbekalannya sendiri. 

Tidak seperti halnya sekolah karna mewajibkan murid-murid untuk membayar uang pendidikan. Sekolah-sekolah juga mewajibkan muridnya untuk memakai pakaian seragam, hal mana menjadi berat bagi murid dari kalangan fakir miskin. Karena banyak tuntutan pengeluaran uang, bagi masyarakat menjadi alasan mengapa mereka memilih dayah sebagai tempat belajar. 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN