Antara Driver Mentality dan Passenger Mentality

 
Antara Driver Mentality dan Passenger Mentality

LADUNI.ID - ​Oplet, istilah untuk angkutan kota (angkot) di Kota Pontianak dan sekitarnya ini sangat akrab ditelinga kita. Bukan jumlahnya yang semakin berkurang, bukan tarifnya yang beragam tetapi isinya yang menjadi bahasan tulisan ini. Ada penumpang (passenger) dan supir (driver).

 Ternyata dua variabel ini (penumpang dan supir) memiliki tafsiran yang mendalam dan penuh makna. Hingga sebagai sebuah bangsa, pembicaraan tentang penumpang dan supir ini sangat urgen untuk dibicarakan, tentu yang terakhir ini berkaitan dengan mental bangsa, ada bangsa yang bermental penumpang dan ada bangsa yang bermental supir. 

 Orang atau sekelompok orang yang bermental penumpang (passenger mentality) adalah mereka yang tidak mau ambil resiko, tidak akan penuh dimintai pertanggungjawabannya, sepanjang aman apapun dapat dilakukan oleh mereka yang bermentalkan penumpang ini. Anda tinggal duduk sambil ngobrol, makan-makan, bercanda, bahkan ngantuk dan tertidur. Anda juga tak harus tahu jalan, tak perlu memikirkan keadaan lalu lintas dengan segala aturannya dan tak perlu merawat kendaraan. Posisi sebagai passenger tidak menuntut skill dan kompetensi tertentu, oleh karenanya posisi ini cenderung aman, meskipun demikian kondisi ini sejatinya tidak sehat untuk sebuah kemajuan, ia bukan sebagai decision maker (pengambil keputusan), mental semacam ini siap untuk diarahkan, apalagi jika diiming-imingi untuk sesuatu yang tentatif sifatnya. 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

 

Tags