Cut Nya' Din yang Ditinggalkan...
PETARUNG
Ada dua orang bertarung. Si A dengan tenang mengatur jurus dan emosi.. Lawannya, Si B, cepat menyerang. Serangannya sengit tapi tergesa-gesa. Ia mengambil apa saja untuk jadi senjata.
Pada suatu momen, ia memungut sesuatu untuk dilemparkan ke arah si A. Ternyata, yang dipungutnya tahi seorang anak buahnya.
Lemparan tak kena. Hanya bau dan kotoran menyebar — terutama ke muka B sendiri.
Kita tahu, siapa yang TIDAK BISA kita andalkan sebagai pendekar.
RATNA
Seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang matang dalam berpikir sebelum bertindak.
Andaikan saya Prabowo. Pada suatu senja yang gerah, Ratna Sarumpaet, anggota kubu saya, datang mengadu. Ia bilang ia diserang fisik, termasuk diinjak perutnya, oleh orang-orang yang tak dikenal.
Ya, saya akan dengarkan dia dengan seksama. Tapi pada saat yang sama saya akan berpikir baik-baik:
Apa alasan orang-orang itu menyerang Ratna? Alasan politik? Jangan-jangan alasan kriminal? Atau bahkan alasan pribadi, misalnya karena kecemburuan cinta? Atau orang-orang itu salah sasaran: mereka tak bermaksud menyerang Ratna, tapi kakaknya?
Semua pertanyaan itu akan saya cari jawabnya, sebab penting. Masih ada waktu. Hal yang terjadi sangat penting tapi bukan urgent. Tak ada desakan untuk memecahkannya malam itu juga.
MABOK
Di hari-hari ketika orang mabok politik, wajar bila orang akan menduga bahwa para penyerang Ratna adalah pendukung Jokowi. Tapi jika dipikir lebih lanjut, apa manfaat politik serangan macam itu buat Jokowi?
Memuat Komentar ...