Guru DIgital

 
Guru DIgital

LADUNI.ID, Perubahan dalam konsepnya selalu membawa konsekuensi, dari sikap ini kemudian memunculkan kelompok yang selalu welcome dengan perubahan, perubahan tergantung suasana hati hingga anti perubahan (zona nyaman). Derasnya informasi dan canggihnya teknologi di tengah globalisasi membuat persaingan semakin ketat. Kondisi ini dilihat dari sisi positifnya hendaknya mampu membangun daya saing. Dunia pendidikan, khususnya tenaga pendidik menjadi bagian penting untuk menyikapi hal ini.

Rhenald Kasali, pendiri Rumah Perubahan, membagi tipikal guru dari sisi waktu kepada dua pembagian besar  yaitu guru dengan digital immigrants dan digital natives.

Digital immigrant diartikan sebagai generasi yang datang dan berkecimpung dalam dunia pendidikan yang kondisi saat itu belum berkembangnya teknologi komputer, internet, gadget dan sejenisnya. Sesuai dengan namanya, kelompok ini datang saat dunia sekitar sudah dikelilingi dengan kecanggihan teknologi, jika dikategorikan mereka sudah pada usia dosen senior, pejabat dan guru-guru sepuh. Menyikapi kondisi inilah, maka penguasaan teknologi kepada siapapun termasuk kelompok ini terus digalakkan supaya tidak gaptek (gagap teknologi).

Sekedar berbagi memori, yang memasuki usia pendidikan dasarnya sekitar tahun 1970-1980-an, pembelajaran matematika dengan menggunakan lidi adalah metode dan alat bantu yang digunakan umum dimana-mana, ternyata dari hal yang sedemikian mengajarkan sikap untuk menggunakan media apa saja yang dapat digunakan untuk memudahkan siswa menerima pelajaran, dan hasilnya adalah seperti yang menduduki posisi saat ini.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

 

Tags