Cot Kala Sosok Dayah Pertama di Nusantara

 
Cot Kala Sosok Dayah Pertama di Nusantara

 

LADUNI.ID, SEJARAH- Beberapa penelitian tentang dayah di berbagai kawasan di Aceh telah dilakukan sejak tahun 1970-an oleh para peneliti dari PLPIIS (Pusat Latihan Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial) di Aceh, tetapi kajian tersebut sangat parsial, tidak komprehensif, dalam hal ini mereka kurang memberi perhatian mengenai sejarah dayah sebelum abad ke-20.

Meskipun C. Snouck Hurgronje mengatakan deah (dayah) dan rangkang beberapa kali dalam The Atjehnese-nya, dia tidak membicarakannya secara komprehensif atau memberikan kontribusi yang berarti bagi pemahaman kita mengenai lembaga tersebut

Ketidakjelasan uraian Hurgronje, dapat dipahami karena ia menghabiskan sedikit waktu di Aceh dan kurangnya informasi yang ia bisa dapatkan, sebab ia tidak boleh bergerak keluar dari  linie (wilayah dalam pengawasan Belanda). Oleh karena itu, dayah tidak mendapat perhatian yang serius dalam studinya di Aceh.

Menurut A. Hasjmy, sejarawan lokal terkemuka, setelah Kerajaan Islam Peureulak pertama kali berdiri pada bulan Muharram tahun 225 H. (840 M.), sultan mendirikan beberapa lembaga pendidikan Islam.

Sultan meminta   beberapa  „ulama   dari    Arabia,    Persia,    dan    Gujarat   untuk mengajar di lembaga ini. Agar menghasilkan sarjana Islam yang bisa mengembangkan ajaran Islam di seluruh Aceh, sultan membangun satu dayah yang diberi nama Dayah Cot Kala.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN