Pasca M. Daud Beureueh Turun Gunung
LADUNI.ID, SEJARAH- Dengan melacak biografi ulama yang terlibat dalam pergerakan, dan alasan-alasan mereka yang terlihat dari partisipasi dalam pemberontakan terhadap pemerintah pusat, menunjukkan bahwa pemberontakan ini diwarnai oleh agama.
Cara-cara agama merupakan cara yang diyakini mampu menyelesaikan pemberontakan ini. Sebagaimana dinyatakan oleh Nazaruddin, “otonomi bagi ulama bukan merupakan pengaruh politik. Mereka menghormati otonomi hanya dalam rangka memelihara nilai-nilai agama rakyat, sebagai keyakinan mereka yang dalam.
Setelah Daud Beureueh turun gunung, dia melanjutkan kegiatannya dalam bidang keagamaan dan pertumbuhan ekonomi rakyat. Program pertama yang dilakukannya adalah pengajian di mesjid, Al-A‟la lil Mujahidin. Dia sendiri yang menjadi guru pada pengajian tersebut.
Pengajian ini tidak menyajikan berbagai tingkatan kelas, akan tetapi, kegiatan ini sangat penting, sebab, dengan demikian, masyarakat bisa mempelajari agama Islam dan mempraktekkannya secara khusyuk tidak seperti sebelumnya.
Semenjak terjadi pemberontakan, banyak kegiatan pendidikan terbengkalai, karena situasi yang tidak mendukung. Dengan diadakan pengajaran, banyak tokoh masyarakat Aceh, terutama Beureunuen dan sekitarnya, yang datang belajar pada Tgk. Daud Berueueh. Dengan pengajian tersebut, dia berkeinginan supaya rakyat menata kembali struktur kampong mereka, dan mengaktifkan pengajian di setiap kampong.
Memuat Komentar ...