Puluhan Profesor dan Peneliti Kelas Dunia Bahas Bencana di Aceh

 
Puluhan Profesor dan Peneliti Kelas Dunia Bahas Bencana di Aceh

LADUNI.ID | LADUN ACEH - Puluhan profesor dan peneliti kelas dunia membahas persoalan kebencanaan di Aceh. Pembahasan itu dilangsungkan dalam konferensi internasional dwitahunan tentang manajemen risiko bencana dan pemulihan bencana tsunami yang berkelanjutan yang diselenggarakan oleh TDMRC Unsyiah, di Hotel Hermes Palace, Rabu 10/10/2018. Sebanyak 136 makalah ilmiah dari lebih 10 negara akan dipresentasikan pada konferensi itu.  
 
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan masyarakat Indonesia memang harus awas atas berbagai potensi bencana yang mengintai Indonesia. Secara geografis, Indonesia berada di jalur yang sangat rentan terjadi bencana. "Kesiapan menghadapi bencana adalah keniscayaan," kata Nova.
 
Peristiwa bencana yang terjadi di Indonesia khususnya di Aceh, kata Nova, semakin membuka mata akan pentingnya melakukan respon cepat untuk mengatasi dampak bencana itu. Selain memberikan bantuan, tindakan evaluasi dan penelitian tentang langkah penanganan pasca-bencana perlu juga dilakukan.
 
Beberapa hal penting yang perlu ditangani dengan cepat, kata Nova, adalah penanganan korban serta perbaikan lingkungan di kawasan bencana. Selain itu, perbaikan prasarana dan sarana umum, pembangunan rumah masyarakat, konseling trauma, pemulihan sosial ekonomi dan budaya, pemulihan keamanan dan ketertiban serta pemulihan fungsi pemerintahan dan pelayanan publik.
 
Untuk menjalankan semua langkah ini, dibutuhkan kesiapan aparatur dan lembaga terkait agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi terkoordinir dengan baik. Selain itu, lanjut Nova, penelitian tentang keberlanjutan penanganan pasca bencana (Sustainable Disaster Recovery) juga perlu diperkuat. Penelitian itu dapat dijadikan sebagai acuan bagi aparatur dan lembaga terkait dalam menjalankan tugasnya di lapangan.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN