Belajar Ikhlas

 
Belajar Ikhlas

LADUNI.ID - Judul tulisan ini hanya dua kata, Belajar Ikhlas, tetapi sungguh berat melakukan satu pekerjaan secara ikhlas. Karena ikhlas adalah puncak dari rentetan aktifitas yang diawali oleh niat. Niat yang ikhlas bermakna tidak ada tendensi lain saat melakukan aktifitas apapun selain karena ibadah, bekerja dengan ragam profesi bukan semata karena ingin mendapatkan upah dan gaji tapi karena ibadah. Ibadah adalah bentuk pengabdian seorang makhluk (yang diciptakan) kepada Khaliq (Yang Menciptakan). Dalam beribadah inilah perlunya menjadikan ikhlas sebagai pijakan aktifitas kita. Imam Ghazali pernah menyebutkan semua manusia celaka, kecuali orang-orang yang berilmu, orang yang berilmu juga akan celaka kecuali orang yang mengamalkan ilmunya dan oang yang mengamalkan ilmunyapun akan celaka kecuali mereka yang ikhlas.

Belajar menjadi ikhlas berarti belajar untuk tetap seimbang dengan tidak merasa naik dan besar diri oleh pujian dan tidak merasa risih dan benci kala dicerca dan dicaci. Bagi mereka pujian atau cercaan sama saja. Belajar ikhlas bermakna ia belajar untuk melupakan kebaikan yang pernah dilakukan. Ikhlas sesuatu yang sirr (tersembunyi) dan hanya Allah SWT yang bisa memberikan penilaiannya, tersembunyinya ikhlas sebagaimana tidak ditemukannya kata ikhlas dalam surat al-Ikhlas.

Jika kerja cerdas adalah kerja otak, kerja keras adalah kerja otot maka kerja ikhlas adalah kerja jiwa, karena ia kerja rohani maka ia merupakan pekerjaan yang paling sulit. Menurut Ruwaim bin Ahmad bin Yazid al-Baghdadi, ikhlas adalah segala amal yang dilakukan pelakunya tidak bermaksud mendapatkan balasan, baik di dunia maupun di akhirat. Ikhlas adalah orang yang menyembunyikan kebaikannya sebagaimana ia menyembunyikan kejelekannya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

 

Tags