KH. Hasyim Mudzadi: Kiai As'ad Itu Pahlawan Pancasila

 
KH. Hasyim Mudzadi: Kiai As'ad Itu Pahlawan Pancasila

Almagfurlah Alm. KH. Hasyim Mudzadi dalam sebuah kesempatan di Jember Jawa Timur pada 2016 silam mengatakan, KHR As'ad Syamsul Arifin tidak hanya pantas menyandang gelar pahlawan nasional. Namun, beliau juga layak disebut sebagai pahlawan Pancasila. 

Hal tersebut menurut Kiyai Hasyim dikarenakan, Kiai As'ad-lah yang siap menjadi palu godam perubahan ketika Nahdlatul Ulama secara resmi mengakui Pancasila sebagai azas tunggal ketika Muktamar Nahdlatul Ulama ke 27 di Situbondo. 

Diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada KHR As'ad Syamsul Arifin dalam upacara di Istana Negara Jakarta, Rabu (9/11). Penganugerahan gelar pahlawan nasional itu berdasar Keputusan Presiden Nomor 90/TK/Tahun 2016 tanggal 3 November 2016 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Kiyai Haji Raden As'ad Samsul Arifin (lahir pada tahun 1897 di Mekkah dan meninggal 4 Agustus 1990 di Situbondo pada umur 93 tahun) adalah pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah di Dusun Sukorejo, Desa Sumberrejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Menurut Hasyim Muzadi, gelar pahlawan yang dianugerahkan kepada Kiyai As'ad tidak lepas dari proses perjalanan NU dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dia mengatakan, bahwa Kiyai As'ad adalah tokoh yang memegang palu ketika NU menerima Pancasila sebagai satu-satunya azas di Indonesia, meskipun konseptornya adalah KH Achmad Siddiq, kala itu. Kiyai As'ad, katanya, ketika itu mau meneruskan wacana mengenai penerapan azas tunggal oleh Presiden Soeharto setelah mendapatkan penjelasan bahwa Pancasila tidak akan dijadikan agama atau agama dijadikan Pancasila.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN