Hajar: Awal Mula Perempuan yang Memakai Anting

 
Hajar: Awal Mula Perempuan yang Memakai Anting
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, JakartaPada mulanya anting adalah tanda yang diberikan seorang tuan kepada budak wanitanya. Dengan kata lain, bila seorang wanita telah dilubangi daun telinganya, maka dia tak lagi menjadi manusia seutuhnya. Hidupnya menjadi milik orang lain. Wanita itu pun menjadi budak seumur hidup sampai ajal menjemputnya. Tradisi ini dijalankan oleh orang-orang Yahudi sebelum Islam sebagaimana diterangkan dalam Injil, kitab Exodus 21:6.

Ketika Islam datang, tradisi melubangi daun telinga itu pun sudah ada di tengah masyarakat Arab. Hanya saja, anting telah berfungsi sebagai asesoris penghias kecantikan wanita.

Di antara yang banyak dilakukan kaum perempuan adalah melubangi ujung bawah daun telinga mereka, untuk memasang anting-anting. Pemasangan anting-anting tersebut juga sebagai tradisi yang nyaris lazim di hampir mayoritas muslimah. Lalu, siapakah yang pertama kali melubangi telinganya dalam sejarah peradaban Islam?

Abu Hilal Al-‘Askary dalam kitabnya Al-Awail, mengungkapkan fakta unik bahwa perempuan yang pertama kali melubangi ujung bawah telinganya adalah Hajar, istri kedua Nabi Ibrahim AS.  Diriwayatkan dari Abdullah bin Amar bin Al-‘Ash, dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim AS konon sangat menghormati Hajar. Sikap yang dinilai berat sebelah tersebut membuat Sarah, istri pertama Nabi Ibrahim keberatan. 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN