Sambut Hari Santri Nasional 2018, Santri Gelar Apel Akbar di Solo

 
Sambut Hari Santri Nasional 2018, Santri Gelar Apel Akbar di Solo

LADUNI.ID,Jakarta - Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan tertua yang ada di Indonesia. Dari pesantren lah, tata pekerti serta ilmu agama dapat tersebar ke segenap penjuru masyarakat. Nilai-nilai tersebut dapat bertahan hingga di zaman sekarang.

Dari kalangan pesantren pula, lahir sejumlah tokoh ulama dan para santri yang memberikan andil yang besar bagi bangsa ini, di antaranya dalam proses berdirinya Negara Indonesia. Mereka turut berjuang di medan peperangan, serta dalam perumusan dasar negara.

Salah satu momen yang patut untuk diingat, yakni Resolusi jihad yang dicetuskan oleh Rais Akbar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945 di Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia. Kiai Hasyim sebagai pendiri dan Rais Akbar NU menyerukan jihad dengan mengatakan bahwa, "Membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu 'ain atau wajib bagi setiap individu."

Resolusi Jihad inilah, yang kemudian juga menjadi pemicu semangat rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan. Di beberapa daerah semangat rakyat makin berkobar, termasuk di antaranya di Surabaya, terjadi peperangan hebat pada tanggal 10 November 1945, yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.

Besarnya pengaruh dari peristiwa ini bagi bangsa, kemudian menjadi sebab kemunculan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) setiap tanggal 22 Oktober. Tanpa Resolusi Jihad yang dicetuskan Kiai Hasyim Asy’ari, barangkali tidak akan terjadi peristiwa peperangan 10 November 1945.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN