Memahami Tentang Hadits Rayah dan Liwa'

 
Memahami Tentang Hadits Rayah dan Liwa'

LADUNI.ID - Hadits yang dirujuk dan digunakan HTI sebagai panji Islam dengan tulisan tauhidnya adalah dhaif dan majhul. 

Dhaif artinya lemah, dalam Fathul Bary disebutkan Musnad Wahin, artinya sanadnya teramat lemah. Bahkan di dalamnya terdapat orang dikatakan majhul. Juga ada yang mengatakan bahwa tulisan tauhid pada bendera hitam dan tauhid cuma ditambah tambahin. Sebab tidak ada keterangan lebih lanjut dalam penulisan tauhid. 

Hanya warna saja tidak ada tulisan tauhid 

Jika dibandingkan dengan hadits yang ketika Fathul Makkah dan hadits pemberian liwa kepada Sayyidina Ali tidak ada keterangan liwa tersebut bertulisan tauhid, cuma warna saja. 

Hadits ini diadopsi oleh HTI, yang katanya dari Abdullah ibn Abbas :

كان راية رسول الله صلى عليه وسلم سوداء ولواءه أبيض مكتوب لا اله الا الله. 

Ulama hadits mengatakan bahwa hadits tersebut lemah, musnad wahin. Alias lemah jasa, berarti dhaif. 

Jika kita takhrij (diteliti) bahwa kata tauhid pada bendera hitam atau putih banyak yang mengatakan itu hanyalah tambahan (ditambah - tambahin), sebab dalam hadits lain tidak ada tulisan tauhidnya, dan sejenis hadits yang tidak ada tulisan tauhidnya banyak. 

Hadits aslinya adalah sebagai berikut :

أن راية رسول الله صلى عليه وسلم سوداء ولواءه أبيض 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN