IBM Akuisisi LInux Red Hat Rp. 517 T
Laduni.id - Perusahaan besar IBM resmi membeli perusahaan 'open-source' raksasa Linux, Red Hat dengan mahar 34 miliar dolar AS atau sekitar Rp. 517 triliun.
Akuisisi ini dinilai merupakan investasi terbesar ketiga dalam sejarah setelah Dell yang membeli data storage EMC sebesar 67 miliar dolar AS (1.019 tirliun) pada Oktober 2015 dan Avago Technologues yang membeli perusahaan semikonduktor, Broadcom sebesar 37 miliar dollar AS (562 tirilun) pada Februari tahun ini.
Linux Red Hat dikembangkan bukan hanya untuk sistem operasi saja, tapi juga sebagai penyedia perangkat lunak cloud open source terdepan di dunia. IBM membelinya untuk fokus dalam pengembangan cloud hybrid ke depan, mengejar ketertinggalan dari Amazon, Google, dan Microsoft.
IBM juga berencana menggunakan sistem open source Red Hat sebagai unit tersendiri dalam group Hyrbrid Cloud, menambah keuntungan, dan mendorong produsen PC asal Amerika Serikat pindah ke cloud.
sistem operasi Red Hat dipastikan tetap beroperasi bahkan setelah rampungnya akuisisi tahun depan, akuisisi ini bakal membuat pengaruh Red Hat di Linux dan open source semakin besar di sokong modal besar IBM.
Akuisisi lain di dunia teknologi yaitu Microsoft yang mengakuisisi Linkedin pada 2016 senilai 26.2 miliar dollar AS (Rp 398 triliun) dan Facebook yang membeli WhatsApp sebesar 22 miliar dollar AS (Rp 334 triliun) pada tahun 2014.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...