Manusia Milenial
LADUNI.ID - Terpikirkankah kita, generasi yang lahir tahun 70-an, bahwa mengirim surat ke tempat yang jauh akan menjadi sangat dekat saat ini, dulu untuk menginformasi berita bisa hingga 6-7 hari perjalanan surat tertulis. Saat itu untuk mendapatkan berita cepat hanya dengan telegram, semakin banyak pembicaraan atau kalimat dalam telegram maka semakin mahal biayanya. Terbayangkankah kita, generasi yang lahir tahun 70-an, bahwa kita akan dapat berbicara langsung dengan mengenali wajah via video call dan berbagai peralatan yang memudahkan untuk komunikasi.
Kita saat ini berada pada era digital di abad milenial, apa yang tidak mungkin sekarang ajdi kenyataan, apa yang musthail untuk dihadirkan sekarang di depan mata, apa yang mimpi silakan dicubit tangannya masing-masing. Dahsyat dan luar biasa. Ya, kita di zaman yang serba canggih, praktis dan bahwa dunia itu kecil.
Benar-benar zaman teknologi di abad milenial, Menurut Rheynal Kasali, founder Rumah Perubahan bahwa secara bertahap teknologi menggantikan peran dan tugas manusia. Sebutlah kuli bangunan sudah perlahan digantikan oleh crane atau forklit. Di kota besar, kita lihat dibeberapa tol, petugas manusia sudah digantikan mesin, bahkan saat ini hanya untuk mengisi perut kita tidak perlu lagi keluar rumah hanya dengan mengotak-atik jari dengan alat digenggaman tangan, makanan itu akan datang sesuai pesanan. Sejalan dengan canggihnya alat di genggaman tangan, satu persatu profesi akan kehilangan daya tariknya, petugas kantor pos yang puluhan tahun menjadi orang yang ditunggu akan kabar berita dari saudara yang jauh, sekarang? Menurut Rheynal Kasali, termasuk yang akan menyusul adalah penerjemah dan pustakawan. Dan keseharian kita, perlahan dua profesi ini sudah mulai menjadi profesi yang digantikan dengan kecanggihan teknologi.
Memuat Komentar ...