Bukan Hanya Pemerintah, Melawan Hoaks Tanggung Jawab Bersama
LADUNI.ID, Jakarta – Masalah berita bohong atau hoaks bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah semata, tapi merupakan tanggung jawab dari semua kalangan. Apalagi di era media sosial, di mana berita bohong dapat dengan mudah disebarluaskan melalui jejaring media sosial.
“Tidak bisa hanya pemerintah saja yang memerangi berita hoaks. Para guru harus menyampaikan kepada murid-muridnya, tokoh agama atau tokoh masyarakat menyampaikan kepada umatnya atau masyarakatnya,” terang Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Prof Siti Musdah Mulia di Jakarta, Sabtu (3/11).
Cara terbaik, pada prinsipnya adalah memerangi berita hoaks adalah dengan berpikir kritis. Kebiasaan untuk berpikir kritis, menelaah dan mendalami informasi yang diterima melalui media sosial, akan membantu membedakan berita hoaks mana yang tidak.
Kendati demikian, kebiasaan berpikir kritis, menurut dia mulai menipis. “Yang hilang dari masyarakat kita ini adalah pemikiran kristis dan kehati-hatian serta pemahaman mengenai pentingnya menjaga perdamaian,” ujarnya.
Karena itu, ia mengingatkan agar tidak buru-buru membagikan konten media sosial, dalam berbagai bentuk baik artikel, gambar atau video yang belum tentu kebenarannya. Jikalaupun sudah dipastikan kebenarannya, ia juga mengingatkan apakah dengan membagikannya akan bermanfaat atau tidak.
“Kita lihat dulu apakah ada manfaatnya apa tidak kalau kita share. Jadi kita bisa tahu, kalau di share ini bisa bahaya atau tidak,” lanjutnya.
Memuat Komentar ...