Bulan Safar #13: Meninggalnya Salahuddin Al Ayyubi
LADUI.ID,HIKMAH- Dalam Islam terdapat sebuah bulan bernama Safar. Sosok bulan ini merupakan salah satu nama bulan dari dua belas bulan dalam kalender Islam atau tahun Hijriyah. Safar berada diurutan kedua sesudah bulan Muharam.
Menurut bahasa Safar berarti kosong, ada pula yang mengartikannya kuning. Sebab dinamakan Safar, karena kebiasaan orang-orang Arab zaman dulu meninggalkan tempat kediaman atau rumah mereka (sehingga kosong) untuk berperang ataupun bepergian jauh.
Di samping itu ada pula yang menyatakan bahwa nama Safar diambil dari nama suatu jenis penyakit sebagaimana yang diyakini oleh orang-orang Arab jahiliyah pada masa dulu, yakni penyakit safar yang bersarang di dalam perut, akibat dari adanya sejenis ulat besar yang sangat berbahaya.
Maka sangatlah wajar, sebagian orang menganggap bulan Safar sebagai bulan yang penuh dengan kejelekan. Pendapat lain menyatakan bahwa Safar adalah sejenis angin berhawa panas yang menyerang bagian perut dan mengakibatkan orang yang terkena menjadi sakit. Penulis dalamkesempatan juga sedikit mengurai secuil kisah yang pernah di torehkan dalam sejarah Islam.
Meninggalnya Salahuddin Al Ayyubi
Pada tanggal 27 Safar 859 atau 15 Februari 1455 Salahuddin menghembuskan nafas terakhir di Damaskus. Para pengurus jenazah terkejut-kejut karena Salahuddin tidak memiliki harta.
Ia hanya memiliki kain kafan dan uang senilai 66 dirham nasirian (mata uang Suriah pada waktu itu). Menjelang wafatnya beliau menyampaikan pesan yang luar biasa “Jangan Tumpahkan Darah, Sebab darah yang terpecik tak akan pernah tidur”. Beliau meninggalkan penasihat yang merupakan ulama terkenal yakni Ibnu Qudamah, Ibnu Az-Zaki Asy-Syafi’i, dan Ibnu Naja’ al-Qadiri al Hambali.
Memuat Komentar ...