Bulan Safar #23: Besarnya Musibah Turun pada Rabu Akhir Safar, Benarkah?

 
Bulan Safar #23: Besarnya Musibah Turun pada Rabu Akhir Safar, Benarkah?

LADUNI. ID, HIKMAH- Realita dalam masyarakat saat ini menganggap Rabu terakhir dalam bulan Safar sebagai pembawa sial. Pemahaman tersebut sampai hari ini masih dipercaya oleh sebagian masyarakat.

Menelesuri pemahamn tersebut, salah seorang arifbillah (ahli Ma’rifat) menyebutkan bahwa dalam setiap tahun diturunkan 320.000 bencana (musibah) yang terjadi pada hari Rabu terakhir bulan Safar dan merupakan hari-hari tersulit dalam tahun ini (Syekh Daud al-Fatani, kitab Jam’ul Fawaaid, Syaikh Nawawi al-Bantani kitab Nihayatu Zain, hal. 63, Syaikh al-Kamil Faridudin dalam kitab Jawahir al-Khamsi, hal. 50-51, Syekh Muhammad bin Ismail Daud Al-fatani, kitab Al-Bahjatul Mardhiyah, Imam Dairabi, kitab Al-Mujarrabat, hal. 195, Syaikh Imam Hamid al-Quds, kitab Kanzul Najah wa as-Surur dan dalam banyak referensi kitab lainnya).

Memperkuat argumentasi ahli ma’rifat di atas dalam sebuah hadis disebutkan dari Ibnu Abbas ra., Rasulullah saw. bersabda: Rabu terakhir dalam sebulan adalah hari terjadinya sial terus. (HR. Waqi’dalam al-Ghurar, Syekh Jalaluddin Suyuthi, kitab Jami’ As-Shagir: 1:4, Syekh Ahmad al-Ghumari, kitab Jami’ al-Shaghir wa Syarhai al-Munawi: 1:23).

Dalam pandangan sebagian muhaddisn, bahwa hadis di atas pada posisi daif (lemah), namun bukan berarti ketika kontradiksi hadis di atas dengan hadis riwayat yang sahih, hadis ini tertolak?

Hemat penulis apa yang diungkapkan oleh arifbillah di atas merupakan sebuah pengetahuan gaib mereka atau yang lebih populer dengan kasyaf sebagai bentuk peringatan dan anjuran (tarhib dan targhib), bukan menjelaskan hukum.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN