Tahun 1945 M: TNI Terlahir dari Hasil Resolusi Jihad
Laduni.ID, Jakarta - Barisan Pemuda Kebangsaan sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1920-an, pasca runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah dan ekspansi negara-negara Eropa yang berusaha untuk "menguasai dunia", serta karena adanya banyak intelektual yang lahir di Indonesia seperti Ki Hajar, KH. Mas Mansyur, KH. Wahab Hasbullah, Tan Malaka, dan lain sebagainya.
Saat ini, anak-anak milenial mungkin sedang tertarik mengkritik Banser bahkan sampai pada persoalan seragam doreng, hal ini mungkin perlu diklarifikasi. Namun, jika orang-orang tua ikut campur, itu bisa disebut sebagai kurang pemahaman sejarah atau mungkin karena adanya sikap antipati.
Istilah dan fakta mengenai tentara-tentaraan ini muncul saat masa penjajahan Jepang, ketika pada bulan September 1942 diadakan konferensi pemimpin Islam di Jakarta. Konferensi ini bertujuan untuk memperoleh dukungan Islam untuk Jepang dalam Perang Asia, namun ternyata gagal.
Jepang kemudian mencoba mengumpulkan laskar Islam yang anti terhadap Belanda, untuk membentuk pasukan yang bisa mendukung Jepang dalam Perang Asia melawan sekutu. Pada bulan Oktober 1942, Kolonel Horie Choso ditugaskan oleh Tokyo untuk melakukan penelitian di Jawa.
Pada saat itu, terdapat organisasi Islam yang bernama MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) yang dipimpin oleh Ulama Nusantara untuk melawan politik Belanda. MIAI berhasil membuat kekacauan bagi Belanda karena memiliki banyak laskar Santri di dalamnya, termasuk ANO (Anshoru Nahdlatul Oelama) yang didirikan oleh KH. Wahab Hasbullah sejak tahun 1924 dan kemudian menjadi Ansor pada tahun 1934.
Memuat Komentar ...