Pengasuh Ponpes Annuqayah Madura, Gus Mamak : Kita Rawat dan Jaga Bersama Indonesia
LADUNI.ID, SUMENEP – Akhir-akhir ini, panggung-panggung yang biasa disebut dengan “pengajian” di Pulau Madura, mulai dimasuki warna yang sama sekali berbeda. Bahkan, seringkali ditemukan materi-materi pengajian yang disampaikan dengan retorika agitatif penuh hasutan, cacian dan kebencian.
Demikian disampaikan oleh salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah KH.Mohammad Shalahuddin A.Warits atau biasa dipanggil Gus Mamak, dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Konsorsium Kader Gus Dur Sumenep, jaringan pesantren tradisional, dan Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar Indonesia (OIAAI) Cabang Madura Al-Ahram, di salah satu hotel di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis, (8/10/2018).
Sebagai Ketua OIAAI Cabang Madura Al-Ahram, Gus Mamak mengatakan, banyaknya pengajian tetapi tidak berisi pengajian yang menyejukkan. Tetapi semacam hasutan kepada gerakan-gerakan ideologis tertentu.
”Makanya kita berkumpul di sini, dan kita percahaya hanya Islam yang rahmah yang bisa menjadi solusi, dengan melihat bahwa Indonesia merupakan satu kesepakatan, kalau kita sudah sepakat dengan Indonesia, mari kita jaga bersama. Itu baru rahmah akan turun,” terang Gus Mamak.
Dijelaskan Gus Mamak, kehadiran tokoh moderat dengan reputasi sekaliber Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi di dalam satu forum bersama kalangan strategis sangat penting. Harapannya, kedepan mampu mewujudkan gerakan kontra naratif guna kembali merekatkan tatanan sosial di tengah-tengah masyarakat yang rawan retak.
Memuat Komentar ...