Gubernur Kalbar Tegaskan Tradisi Robo'-robo itu Tidak Syirik
LADUNI.ID, KUBU RAYA - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menegaskan bahwa masyarakat harus diberikan pemahaman yang baik mengenai pelaksanaan Robo-robo. Sebab, kata dia, masih banyak pihak-pihak yang salah menafsirkan Robo-robo.
“Robo-robo itu sebenarnya baca doa tolak bala. Kenapa dilakukan pada hari Rabu akhir di bulan Safar, karena pada bulan selanjutnya yakni Rabiul Awal umat Muslim menyambut hari kelahiran Rasulullah, sehingga persiapannya itu di bulan Safar ini, bayangkan hebatnya orang tua di jaman terdahulu, nah budayanya itulah dikembangkan robo-robo dan berkembangnya di pusat kerajaan Islam di Kalbar,” ungkapnya .
Orang nomor satu di Bumi khatulistiwa ini menolak Robo-robo disebut perbuatan syirik.
“Robo-robo itu baca doa tolak bala bersama. Inikan dalam rangka menyambut hari lahir Rasulullah yaitu Maulid. Makanya dari sekarang masyarakat gelar Robo-robo yang isinya ada baca doa tolak bala, doa taubat dan sebagainya. Bayangkan orang jaman itu menyambut hari kelahiran Nabi, harus membersihkan diri, jadi begitu pemahamannya, masa orang baca doa tolak bala syirik,” tegasnya.
Sudah maklum diketahui, bahwa robo'-robo' merupakan tradisi tahunan masyarakat Muslim khususnya suku Melayu di Kalimantan Barat. Tradisi ini dilakukan setiap menjelang rabu terakhir di Bulan Safar. Dalam tradisi tersebut, masyarakat melakukan berbagai ritual doa tolak bala memohon kepada Allah SWT agar diberikan keselamatan.
Memuat Komentar ...