Intelektual dalam Nuansa Humanis

 
Intelektual dalam Nuansa Humanis

LADUNI. ID,  KOLOM-Humanisme pendidikan dalam tantangan dunia pendidikan ke depan adalah mewujudkan proses demokratisasi belajar atau humanisme pendidikan.

Pembelajaran yang mengakui hak anak untuk melakukan tindakan belajar sesuai karakteristiknya. Hal penting yang perlu ada dalam lingkungan belajar yang dibutuhkan anak didik adalah kenyataan. 

Sadar bahwa anak memiliki kekuatan disamping kelemahan, memiliki keberanian di samping rasa takut dan kecemasan, bisa marah di samping juga bisa gembira.

Manusia adalah makhluk multidimensional yang dapat ditelaah dari berbagai sudut pandang. Eduart Spranger melihat manusia sebagai makhluk jasmani dan rohani. 

Sedangkan yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah aspek kerohaniannya. Manusia akan menjadi manusia yang sesungguhnya kalau ia mengembangkan nilai-nilai rohani (nila-nilai budaya), yang meliputi; nilai pengetahuan, keagamaan, kesenian, ekonomi, kemasyarakatan (sosial) dan politik.

Howard Garner menelaah manusia dari sudut kehidupan mentalnya khususnya aktivitas intelegensia (kecerdasan). Menurutnya, paling tidak manusia memiliki tujuh macam kecerdasan, yaitu:

1. Kecerdasan matematis/logis, yaitu kemampuan penalaran ilmiah, penalaran induktif/deduktif, berhitung/angka dan pola-pola abstrak.
2. Kecerdasan verbal/bahasa, yaitu kemampuan yang berhubungan dengan kata/bahasa, baik secara tertulis maupun lisan (sebagian materi pelajaran di sekolah berhubungan dengan kecerdasan ini).

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN