Tahun 1514 M: Krue Se Mosque, Jejak Kebesaran Ahlussunah wal Jama'ah di Pattani-Southern Thailand

 
Tahun 1514 M: Krue Se Mosque, Jejak Kebesaran Ahlussunah wal Jama'ah di Pattani-Southern Thailand
Sumber Gambar: Dokumentasi penulis

Laduni.ID, Jakarta - Masjid Kerisik, yang dalam bahasa Thailand dikenal sebagai “Krue Se Mosque” atau “Pitu Krue-Ban Mosque”, merupakan salah satu situs bersejarah yang terletak di Kota Pattani, Thailand. Nama “Kerisik” berasal dari bahasa Melayu, yang berarti pasir di kawasan patani dengan warna putih menyerupai mutiara.

Menurut catatan sejarah, ketika para pedagang Arab pertama kali tiba di pantai ini, mereka menyebut kawasan tersebut sebagai “Lu’lu”, yang dalam bahasa Arab memiliki arti “mutiara”. Istilah ini kemudian mengalami tranformasi libuistik dan menjadi nama sebuah kampung yang kini dikenal sebagai “Tanjung Luluk”.

Secara resmi, masjid ini dinamai Masjid Sultan Muzaffar Shah, mengacu pada penguasa Pattani yang memprakarsai pembangunannya. Masjid ini merupakan salah satu bangunan pertama di Asia Tenggara yang menggunakan bata merah buatan “Kampung Tanah Merah” (sekarang Mukim Ganda Muang, Kedah). Struktur bangunannya mencerminkan pengaruh arsitektur Timur Tengah dengan kontruksi yang unik. Bata-bata yang digunakan disusun dengan menggunakan campuran bahan alami khas Melayu, yaitu kulit kentang yang dikombinasikan dengan pulut (beras ketan) hitam yang telah ditumbuk halus. Adonan ini kemudian dicampur dengan putih telur dan gula cair, menghasilkan perekat alami yang kuat serta tahan lama, sebuah teknik bangunan yang banyak digunakan di wilayah Melayu pada masa itu.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN