Kisah Zaid bin Tsabit 'Ammarah bin Hazem
LADUNI,ID, TAFSIR-Zaid bin Tsabit pernah pada suatu hari, karena kondisi dan rupanya oleh karena sangat lelah bekerja dan berjaga, dan hari sangat dingin, dia masuk ke dalam parit itu sampai di sana dia tertidur dan senjatanya terlepas dari tangannya.
Tidak lama kemudian, datang seorang pemuda lain bernama 'Ammarah bin Hazem, diambilnya senjata yang telah terjatuh itu dan disimpannya. Setelah dia terbangun dari tidurnya dilihatnya senjatanya tak ada lagi. Dia pucat terkejut dan cemas. Maka tibalah Rasulullah di tempat itu. Setelah beliau lihat Zaid baru terbangun dari tidurnya, berkatalah beliau: "Hai Abaa Ruqaad! (Hai Pak Penidur), engkau tertidur dan senjatamu terbang!"
Tetapi wajah beliau tidak membayangkan marah sedikit juga, sehingga Zaid bertambah takut disertai malu. Lalu beliau melihat keliling dan berkata pula: "Siapa yang menolong menyimpan senjatanya?" 'Ammarah menjawab: "Saya yang menyimpannya, ya Rasul Allah!"
Lalu beliau suruh segera kembalikan senjata Zaid dan beliau bernasehat pula kepada 'Ammarah didengar oleh yang lain: "Saya dibuat seorang Muslim jadi cemas dengan menyembunyikan senjatanya sebagai senda gurau".Suasana memimpin yang seperti itu adalah teladan yang baik kepada Panglima Perang yang menyerahkan tentaranya ke medan pertempuran.
Beliau tahu benar bahwa Zaid itu anak baik. Tertidur karena sudah sangat lelah, bukanlah hal yang dapat dilawannya. Sambil bergurau saja beliau menegur, namun kesannya kepada Zaid besar sekali .Kelihatan lagi sikap beliau yang patut dicontoh. Yaitu seketika Huzaifah telah selesai dari tugas berat dalam malam kelam picik dan sangat dingin diperintah menyelidiki keadaan musuh, sampai Huzaifah telah dekat kepada Abu Sufyan sendiri, sebagai yang telah diterangkan terlebih dahulu.
Memuat Komentar ...