Fisik dan Pakaian Rasulullah Tidak Wajib Ditiru, Tapi Ini Kata Habib Umar Muthohar

 
Fisik dan Pakaian Rasulullah Tidak Wajib Ditiru, Tapi Ini Kata Habib Umar Muthohar

LADUNI.ID, Semarang – Keadaan fisik Nabi Muhammad SAW tidak wajib ditiru karena menjadi hak prerogratif Allah SWT dalam menciptakan bentuk manusia. Tetapi, yang wajib ditiru adalah akhlak Nabi dalam kehidupan sehari-hari manusia karena akan membawa keselamatan dunia dan akhirat.

Begitulah yang disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Madinah, Gunungpati, Semarang, Habib Umar Al-Muthohar saat mengisi pengajian akbar Maulid Nabi Muhammad SAW di SMA Negeri 1 Brebes, Jumat (17/11) malam.

“Allah yang membentuk fisik manusia, termasuk fisik Nabi Muhammad dan tidak wajib ditiru bentuk fisiknya,” jelas Habib.

Habib Umar juga menjelaskan bahwa, sebagai umat Nabi tidak harus menyesuaikan bentuk fisik Nabi seperti berhidung mancung, ganteng, ataupun berjubah dalam berpakaian. Yang wajib ditiru adalah meneladani perilaku dan akhlak Nabi karena dia satu-satunya teladan umat manusia.

Di samping itu, Habib Umar juga menambahkan bahwa pribadi Nabi sudah ditempa sejak masih kecil berupa pengasuhan oleh Halimatus Sa‘diyah. Dalam artian, Nabi SAW sudah mondok sejak masih kecil. Diri Nabi juga memiliki keistimewaan berupa sifat jujur yang menjadi mata uang dan berlaku di mana-mana.

Allah SWT memberikan contoh berupa manusia yakni Nabi Muhammad agar bisa ditiru oleh manusia. “Kuasa Allah dengan menurunkan manusia sebagai Nabi, bukan malaikat ataupun setan agar bisa diterima dan ditiru oleh manusia,” tegas Habib Umar.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN