Kiai Ma’ruf: Khilafah Tidak Ditolak, Tapi Tertolak

 
Kiai Ma’ruf: Khilafah Tidak Ditolak, Tapi Tertolak

LADUNI, ID. JAKARTA  - KH Ma’ruf Amin mengingatkan warga NU dan khususnya para santri sebagai penerus peradaban bangsa, untuk mampu mengendalikan diri di zaman yang penuh dengan kemajuan namun diiringi dengan kerusakan serta bahaya ini. Ciri zaman saat ini menurutnya adalah terjadinya disruption yakni mencabut, merubah dan mengganti dengan hal yang baru. Sementara yang lama ditinggalkan dan dihilangkan.

“Ini bahaya. Nanti yang lama-lama, yang bagus-bagus akan habis kalau tidak dikendalikan. Karena itu kiai dan para santri harus bisa mengendalikan zaman perubahan ini agar supaya yang sisa itu yang bagus-bagus, yang jeleknya kita buang, kita singkirkan. Ambil yang jernih buang yang keruh-keruh,” katanya.

Hal ini sesuai dengan paradigma Nahdlatul Ulama yakni Al Muhafadzatu Alal Qadimis Sholih wal Akhdu Bil Jadidil Ashlah (menjaga lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik). Inilah bentuk antisipasi dan pedoman yang di letakkan oleh para pendiri NU terhadap perubahan zaman agar umat tidak terperosok dan jatuh di dalam kerusakan yang hebat.

“NU sudah mengantisipasi terhadap perubahan-perubahan yang jika tidak dikendalikan akan terjadi tsunami politik, ekonomi, sosial budaya dan teknologi. Sekarang kita sudah mengalami tsunami teknologi yakni tsunami medsos yang di dalamnya banyak hoaks, ujaran kebencian, dan fitnah,” katanya.

Masih menurut Kiai Amin, Umat Islam di Indonesia harus mampu mempertahankan hal-hal baik yang telah diwariskan oleh para ulama. Jangan sampai tsunami medsos mempengaruhi dan merubah pola pikir ke arah yang tidak jelas.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN