Jalan Para Abdal (16): Melalui Ikhlas dalam Beramal

 
Jalan Para Abdal (16): Melalui Ikhlas dalam Beramal

LADUNI.ID -  Orang yang niatnya bagus atau membaguskan niatnya dalam menjalani hidup dan beramal, akan menjadi orang yang ikhlas dan shidiq, mereka menjadi orang yang benar dan jujur dalam tingkah laku, perbuatan, dan ucapannya. Dalam soal ini, kita akan mengambil faedah dari penjelasan beberapa guru sufi: Syaikh Abdul Qodir al-Jilani, Imam Abu Hasan asy-Syadzili; Abu Tholib al-Makki dan Imam al-Qusyairi.

Dengan mengemukakan pandangan-pandangan mereka, akan banyak faedah yang bisa diambil untuk memperkokoh niat yang baik, supaya dalam menjalani hidup dan melakukan amal-amal, dapat meniru orang-orang sholih, khususnya para Abdal yang salah satunya jalanya, selain husnun niyat, adalah ikhlas dan shidiq. Selanjutnya akan saya tambah dengan penjelasan hadits 40 hari dalam soal riyadhoh ikhlas yang sering digunakan di dalam berbagai tirakat di kalangan para ahli suluk.

Syaikh Abdul Qodir al-Jilani

Dalam kitab Futûhul Ghoib (al-Maqolah ke-16), Syaikh Abdul Qodir al-Jilani menjelaskan bahwa orang ikhlas itu adalah orang yang melihat dalam dirinya akan perbuatan-perbuatan Alloh atau sifat-sifat-Nya, dengan menghilangkan ketergantungan hati kepada makhluk, karena ketergantungan hati kepada makhluk ini, misalnya keinginan memperoleh hadiah, mendapat kesenangan manusia kepada orang itu, adalah sumber penghalang memperoleh keridhoan dan pertolongan Alloh. Orang seperti itu, menurut Syaikh Abdul Qodir al-Jilani telah jatuh ke dalam perbuatan menduakan Alloh (secara khofi).

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

 

Tags