Khalifah Abal-abal
LADUNI.ID - Khilafah itu konsep kepemimpinan global. Seluruh umat Islam dipimpin seorang khalifah, tunduk dan patuh kepada otoritas tunggal. Caranya gimana? Saya sendiri bingung. Mungkin para pemimpin negara Islam duduk satu meja lantas voting mengangkat satu orang khalifah dan menetapkan Ibu Kota kekhalifahan. Para pemimpin negara Islam yang lain rela turun kelas menjadi setingkat gubernur. Syaratnya mereka itu: Raja, Presiden, Perdana Menteri, Emir, dan seluruh penguasa setempat setuju bikin imperium Islam. Jadi di Indonesia nanti tidak ada lagi Pilpres. Paling tinggi pilihan Gubernur. Gubernur Indonesia adalah kandidat Khalifah Islam yang akan bersidang setiap periode tertentu. Apa ini masuk akal? Yo mbuh. Namanya juga orang mimpi. Atau tiba-tiba muncul dari kerak bumi ksatria sakti mandra guna, menghunus senjata dan menaklukkan musuh-musuhnya, kemudian mengangkat dirinya sebagai khalifah. Siapa yang menolak, dikalahkan sampai semuanya tunduk dan baiat. Khalifah sakti ini ibarat Leviathan, ular raksasa yang menjinakkan seluruh melata. Apa ini masuk akal? Namanya mimpi tidak perlu rasional. Jadi cara mengangkat khalifah alias نصب الخليفة itu urusan pelik sekali. Tidak ada mufakat, termasuk di kalangan para pengusungnya.
Hizbut Tahrir menolak baiat ketika Abu Bakar Baghdadi memproklamirkan dirinya sebagai Khalifah Daesh (داعش/ISIS). Menurut HT, ISIS bukan jenis khilafah yang mereka bayangkan. Sekarang ini ada orang Indonesia, namanya Abdul Qodir Baraja, mengklaim sebagai khalifah/amirul mu'minin. Di run down undangan ada sesi silaturrahim dengan Khalifah van Lampung ini. Semacam sosialisasi bahwa umat Islam sekarang sudah punya khalifah baru. Meski mendukung khilafah, Felix pasti tidak mau bai'at dengan Khalifah Baraja karena HTI sudah punya amirul mu'minin sendiri, namanya Abu Rashta, tinggal di London. Jadi, jangan kalian pikir mereka para pendukung khilafah itu kompak. Urusan men-thoghut-kan NKRI dan Pancasila mereka senada seirama. Urusan melabeli Jokowi sebagai anti-Islam, mereka segendang sepenarian. Urusan membid'ahkan amaliah NU, mereka bergandeng tangan. Tapi urusan kandidat khalifahnya, nanti dulu bro. Kita punya jago masing-masing.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...