Muhammad SAW, Insan Yang Terpuji dan Yang Dirindu
Laduni.ID, Jakarta - "Muhammad" begitulah namanya. Nama yang terdengar dan tampak sangat indah, seindah kepribadiannya. Ketika namanya disebut, langit dan bumi bergetar, mata-mata sembab mencucurkan air mata kerinduan, tenggorokan menjadi kering, amarah tak lagi memuncak, kesedihan pun hilang.
Namanya mampu merobohkan kepongahan, meledakkan kekuatan, mengulurkan kasih-sayang, meredam kejumutan, melibas kemaksiatan, merajut keretakan, membisikkan kecintaan.
“Memang benar bayangan orang yang kucinta selalu hadir membangunkan tidurku untuk terjaga, dan memang cinta sebagai penghalang bagi si empunya antara dirinya dan kelezatan cinta yang berakhir derita,” ungkap Imam Al-Busyiri dalam Burdahnya.
Bilal bin Rabah, di antara para perindu beratnya, suara emasnya yang mampu menggetarkan manusia, tiba-tiba berhenti mengumandangkan adzan ketika mendengar kekasihnya itu telah berpulang menghadap Allah SWT.
Ketika itu, orang-orang pada kalang-kabut, karena suara merdunya tak lagi berbunyi, mereka bingung. Akhirnya, setelah didesak banyak orang -termasuk Fatimah r.ha- Bilal mulai mengumandangkan adzan. Ketika sampai pada lafadz “Asyhadu anna Muhammad…”, ia berhenti, suaranya tersekat ditenggorokan, ia menangis keras.
Nama “Muhammad”, kekasih yang baru saja kembali pada hadirat Allah SWT menggetarkan jantung Bilal. Ia bukan tidak mau menyebut nama Rasulullah, Muhammad SAW, tapi itu adalah nama insan yang paling indah baginya. Justru karena cintanya, nama Nabi Muhammad SAW sering diingat, disebut, dan disenandungkan. Tapi pada akhirnya, ia memutuskan berhenti adzan, hanya karena nama itu mengingatkannya kepada kehilangan besar yang bukan saja memukul dirinya, tapi seluruh kaum Muslimin.
Memuat Komentar ...