Memperingati Maulid Nabi adalah Bentuk Jihad

 
Memperingati Maulid Nabi adalah Bentuk Jihad

LADUNI.ID, Jakarta - Maulid Nabi Muhammad SAW dan Istighotsah digelar oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRINU) Perumahan Grand Wisata, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi di Masjid Izzatul Islam Grand Wisata, pada Ahad (2/12).

Pada acara ini diawali dengan pembacaan istghotsah yang dipimpin Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Cibitung KH Sulaiman.

Setelah istighotsah usai, dihadirkan seorang penceramah dari Tegal yang dikenal dengan sebutan Santri Ndeso, Gus Syarifuddin. Menurutnya, salah satu jihad yang dilakukan oleh NU adalah dengan merayakan Maulid Nabi Muhammad. Hal itu merupakan bentuk kecintaan kepada kekasih Allah.

"Jihad NU itu ya ini (Maulid Nabi). Jihad tidak melulu soal peperangan dengan mengangkat senjata. Tapi bagaimana cara kita menerapkan akhlak beliau ke dalam kehidupan," terang pria berpenampilan nyentrik dengan rambut gondrong ini.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa NU, dari mulai tanggal lahir hingga lambangnya merupakan bentuk satu kesatuan dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "NU itu dari mulai tanggal lahirnya sampai lambangnya pun menyiratkan satu kesatuan menjaga NKRI," tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Ranting NU Grand Wisata H Andi Lily mengungkapkan, Maulid Nabi adalah bentuk pengejawantahan dalam rangka meningkatkan akhlak bermasyarakat.

"Maulid Nabi ini momentum peningkatan akhlak bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," tuturnya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN