80 Persen Plastik Australia Dipangkas dalam Tiga Bulan, Bisakah Indonesia Menirunya?

 
80 Persen Plastik Australia Dipangkas dalam Tiga Bulan, Bisakah Indonesia Menirunya?

LADUNI.ID, IPTEK- Masalah kecanduan sampah plastik sedang dihadapi dunia. Semua sampah itu bermuara di tempat pembuangan sampah akhir atau lautan, dan butuh berabad-abad sampai untuk membusuk.

Namun, tindakan sekecil apapun yang kita lakukan terutama didukung kebijakan negara akan penggunaan plastik dapat memberi perubahan besar. Setidaknya hal itu telah dibuktikan oleh Australia.

Selama tiga bulan terakhir, dua jaringan supermarket terbesar di negeri kanguru tidak lagi memberi kantong plastik kepada pelanggannya. 

Hal ini ternyata berhasil mengurangi konsumsi kantong plastik di negara tersebut sampai 80 persen.

Baca juga: Paus Mati di Wakatobi, Bukti Nyata Indonesia Darurat Sampah Plastik

Kebijakan melarang penggunaan kantong plastik untuk setiap transaksi awalnya mengalami kendala dan tidak berjalan mulus.

Kedua supermarket, yakni Coles dan Woolworths, mendapat kecaman publik ketika mereka mengumumkan tidak lagi menggunakan kantong plastik. Hal ini dirasa menyulitkan pelanggan karena harus membawa tas belanja sendiri dari rumah.

Namun menurut Asosiasi Ritel Nasional (NRA) Australia, selama tiga bulan terakhir, perubahan radikal itu menurunkan sekitar 80 persen atau 1,5 miliar kantong plastik.

Ini artinya langkah kecil seperti yang dilakukan Coles dan Woolworths juga memberi dampak besar untuk lingkungan.

"Saya pikir kita semua harus lebih sadar tentang dampak apa yang kita konsumsi dan gunakan, sebab kitalah yang bertanggung jawab," kata juru bicara NRA David Stout kepada The Guardian.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN