Tahun 685-705 M: Sejarah Pertama Kali Adanya Dinar dan Dirham

 
Tahun 685-705 M: Sejarah Pertama Kali Adanya Dinar dan Dirham
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dinar dan dirham memiliki sejarah yang kaya dan panjang, bermula dari masa keemasan Kekhalifahan Umayyah pada abad ke-7 Masehi. Pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan, dinar emas dan dirham perak diperkenalkan sebagai mata uang resmi Kekhalifahan Umayyah. Inspirasi untuk menggunakan dinar dan dirham sebagai mata uang Islam berasal dari Sunnah Nabi Muhammad SAW, yang menyarankan penggunaan emas dan perak sebagai alat tukar yang stabil dan memiliki nilai intrinsik yang tinggi.

Ketika Kekhalifahan Abbasiyah menggantikan Umayyah, penggunaan dinar dan dirham terus berlanjut. Pada masa pemerintahan Khalifah Harun Ar-Rasyid pada abad ke-8 Masehi, dinar dan dirham mencapai puncak kejayaannya. Masa tersebut dikenal sebagai Zaman Keemasan Islam, di mana dinar dan dirham menjadi mata uang yang paling dihormati di seluruh dunia Islam, dan bahkan menjadi standar bagi transaksi internasional.

Namun, seiring berjalannya waktu dan perubahan dalam dinamika ekonomi global, penggunaan dinar dan dirham secara luas mulai mengalami penurunan. Pada abad ke-19, ketika kolonialisme Eropa merajalela di dunia Islam, mata uang dinar dan dirham digantikan oleh mata uang kertas yang diperkenalkan oleh pemerintah kolonial. Meskipun demikian, sejarah dinar dan dirham tetap menjadi simbol kejayaan dan kekuatan ekonomi Islam pada masa lampau, serta menjadi inspirasi bagi beberapa upaya pengembalian penggunaan emas dan perak sebagai mata uang dalam beberapa komunitas Muslim modern.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN