Ilmuwan ITS Teliti Dampak Geoengineering Radiasi Matahari
LADUNI.ID,Surabaya - Ilmuwan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Dr rer pol Heri Kuswanto MSi, menjadi salah satu peneliti pertama di dunia yang melakukan penelitian dampak Solar Radiation Management (SRM) atau solar geoengineering. Ketua Progam Pascasarjana Departemen Statistika ITS tersebut menjelaskan, proyek ini bertujuan untuk mempelajari dampak dari SRM. Aspeknya meliputi perubahan suhu dan curah hujan yang ekstrim. Lebih khusus dari itu, proyek ini akan menyelidiki bagaimana temperatur dan curah hujan akan berubah setelah penerapan SRM di masa yang akan datang.
“Tim kami akan mengkaji juga mengenai Heat Stress Index (Indeks Tekanan Panas), yaitu batas kemampuan makhluk hidup tertentu dalam menerima tekanan akibat daripada cuaca yang panas,” papar pria yang akrab disapa Heri tersebut sebagaimana dilansir dari laman resmi ITS
Tim dari Indonesia yang diketuai Heri tersebut beranggotakan dua dosen muda dari Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) yang juga alumni ITS dan satu orang peneliti dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Untuk diketahui, SRM sendiri ialah ide yang sangat kontroversial dengan melakukan pemantulan terhadap sebagian sinar matahari agar menjauhi bumi, untuk mengurangi risiko perubahan iklim di bumi. SRM dilakukan dengan cara melakukan bloking terhadap sejumlah sinar matahari untuk mendinginkan bumi, contohnya dengan menyemprotkan partikel-partikel pemantul di atmosfer. Sayangnya, menurut Heri, hal tersebut masih memiliki potensi yang dapat membahayakan.
Memuat Komentar ...