Profil
Pesantren Darul Falah Besongo berdiri sejak tahun 2008. Secara fisik pesantren ini bermula dari pengadaan rumah kos yang menampung mahasiswa yang bertempat tinggal. Rumah kos ini cukup sederhana dengan fasilitas perumahan yang apa adanya, yang tidak menggambarkan sarana pendidikan. Pada perkembangan berikutnya, mulai dilakukan penataan fisik yang mendukung penyelenggaraan pendidikan model pesantren.
Dari tahun ke tahun perkembangannya melaju dengan cepat, baik dari jumlah santri, fisik bangunan dan kegiatan santri secara lambat laun semakin bertambah dan semakin padat. Bangunan pesantran ini pada tahun 2008 hanya bangunan yang berupa rumah satu lantai dengan jumlah 5 kamar. Sering berjalannya waktu, pada tahun 2009 bangunan direnovasi menjadi 3 lantai berisi 8 kamar, 1 ruang halaqoh dan 1 aula. Akan tetapi seiring bertambahnya santri, bangunan direnovsi lagi menjadi 3 lantai yang berisi 13 kamar, dan 1 ruang aula yang begitu luas untuk pusat kegiatan santri.
Kini pondok pesantren Darul Falah Besong mampu merubah “image” kos putri yang menjadi pondok pesantren yang konsern akan akhlakul karimah kecakapan hidup dan wawasan keagamaann. Darul Falah Besongo dilekatkan pada nama pondok sebagai tafa’ul dari pondok pesantren Darul Falah Jekulo Kudus. Karena pada sejatinya, Ponpes Darul Falah adalah milik Romo KH. Ahmad Basyir Jekulo Kudus (pengasuh Ponpes Darul Falah Jekulo Kudus). Ponpes Darul Falah Be-Songo diasuh oleh putra menantu beliau, yaitu Dr. KH. Imam Taufiq, M.Ag, suami dari Ibu Hj. Arikhah, M.Ag, yang bertempat tinggal di perumahan bank niaga komplek B-13 sekaligus sebagai Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang.
Memuat Komentar ...