Tentang Nyai Hj. Sholichah: Ibunda Gus Dur yang Sangat Istimewa

 
Tentang Nyai Hj. Sholichah: Ibunda Gus Dur yang Sangat Istimewa
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Setelah wafatnya Kyai Abdul Wahid Hasyim, pada bulan April 1953, Greg menyebut ibu Gus Dur dengan kata-kata begini; “Bagi Solichah, Wahid Hasyim adalah seorang yang sempurna. Kematiannya pada bulan April 1953 mengalihkan semua ambisi dan aspirasinya kepada Gus Dur. Baginya adalah hal yang wajar bahwa Gus Dur meneruskan kerja yang dirintis oleh sang ayah, dan memenuhi, bagi Solichah sendiri, apa yang sudah dituliskan nasib. Bagi Gus Dur muda, Wahid Hasyim dijadikan teladan. Kehidupan sang ayah menjadi jalan hidup yang harus ditempuhnya sendiri nanti.” (2003: 46).

Ibunda Gus Dur, Nyai Hj. Sholichah ini adalah anak dari Mbah Bisri Syansuri, Rais Aam PBNU, setelah Mbah Abdul Wahab Chasbullah. Tentang Nyai Hj. Sholichah ini, biografinya ditulis oleh Muhammad Dahlan (et. al) dalam judul Sholihah A Wahid Hasyim: Muslimah di Garis Depan Sebuah Biografi (Jakarta: Yayasan K.H.A Wahid Hasyim, 2001). Secara khusus Gus Dur mengekspresikan kiprah dan sosok ibunya, bersama sang adik Gus Sholah, dalam sebuah buku Ibuku Inspirasiku (Pustaka Tebuireng), yang menceritakan ketangguhan sang ibu dalam menjalani hidup dan berkiprah di masyarakat.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN