Begini Cerita Gus Ishom Saat Berbagi dengan Korban Tsunami Lampung
LADUNI.ID, Jakarta - Pagi pascabencana tsunami yang menerjang Lampung dan Banten pada Sabtu (22/12) malam, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin (Gus Ishom) bersama istrinya langsung turun mendatangi para korban. Keduanya tentu merasa tergugah tidak bisa tinggal diam mendengar dan melihat saudara-saudaranya dilanda bencana.
Dengan berkendara mobil dari tempat tinggalnya di Bandar Lampung, Gus Ishom butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai di Lampung Selatan. Dari situ, ia harus jalan lagi menuju lokasi-lokasi terdampak bencana. Ia menyusuri jalan sepanjang garis pantai di Kalianda dan Rajabasa. Sebelah kanan, sepanjang bibir pantai, tampak puing-puing bangunan yang hancur akibat hantaman gelombang besar itu.
Lebih dari itu, Gus Ishom juga membawa mobilnya sampai ke perbukitan yang tidak lagi beraspal jalanannya. Kanan-kiri jalanan yang penuh rimbun pepohonan dan hanya cukup untuk satu mobil dengan tanah yang licin akibat guyuran hujan, ia lewati begitu saja demi bisa bertemu dan berbagi dengan saudara-saudara di pengungsian.
Para korban itu mendirikan tenda di perkebunan di bukit belakang rumah mereka. Ada yang di kebun kakau, ada pula yang di kebun pisang, dan sebagainya. Mereka tidur di bawah atap terpal, saling berdesakan mengingat minimnya jumlah tenda. Satu tenda diisi puluhan orang di dalamnya. Belum lagi ganasnya nyamuk kebun dan minimnya penerangan menjadi hal yang harus mereka hadapi di sana.
Memuat Komentar ...