Gus Nadir : Bencana Alam sebagai Azab Allah?

 
Gus Nadir : Bencana Alam sebagai Azab Allah?

LADUNI.ID - Setiap ada musibah, selalu saja ada yg mengaitkannya dengan azab Allah. Kalau itu semata hanya untuk introspeksi diri, tentu boleh-boleh saja. Tapi celakanya narasi itu justru dipolitisir untuk menyerang pemerintah. Seolah bencana alam itu bukti pemerintah kita ini thogut; seolah pemerintah zalim terhadap umat Islam, bahkan menganggap korban sebagai pelaku maksiat.

Mari kita lihat fakta sejarah tentang bencana dan musibah di masa Khilafah, biar kita lebih bijak menyikapi fenomena alam.

Pada masa Khalifah al-Mu’tadhid ada musibah bencana alam. Terjadi gempa bumi dengan korban 150 puluh ribu penduduk. Imam Suyuthi juga menceritakan bahwa terjadi banjir besar sehingga air bersih susah didapat. Banyak yang kelaparan dan karena darurat terpaksa memakan bangkai binatang.

Gempa bumi, angin puyuh, petir menyambar dan hujan batu es serta longsor adalah berbagai bencana alam yang dialami umat pada masa Khalifah al-Mutawakkil seperti dicatat oleh Imam Suyuthi dan Imam
Thabari dengan detil. Puluhan ribu orang wafat dan berhari-hari tidak bisa keluar rumah.

Pada masa Khalifah an-Nashir Lidinillah, tahun 596 H, Imam Suyuthi mencatat peristiwa yang tragis di Mesir, yaitu keringnya Sungai Nil. Akibatnya terjadi kelaparan yang sangat dahsyat dimana para penduduk Mesir sampai memakan bangkai binatang dan bangkai manusia.

Bahkan lebih tragis lagi dikabarkan orang Mesir benar-benar dalam kondisi terburuk hingga mereka membongkar kuburan dan memakai bangkai untuk bertahan hidup. Menurut Adz-Dzahabi, sebagaimana dikutip oleh Imam Suyuthi, kondisi memilukan ini berlangsung dua tahun hingga tahun 598 H.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN