Hubungan Hadist dengan al-Qur'an Seri 1

 
Hubungan Hadist dengan al-Qur'an Seri 1

LADUNI.ID - Sumber utama hadis adalah Nabi Muhammad SAW. Ucapan, perilaku, sifat-sifat dan takrir Nabi SAW., itulah namanya hadis. Keberadaan hadis dalam hubungannya dengan al-Qur'an adalah sebagai penafsir al-Qur'an. Itulah sebabnya para ulama merumuskan kaedah bahwa di antara syarat bagi seorang penafsir al-Qur'an adalah harus mengerti hadis dan ilmu hadis. Allah SWT menegaskan:
وانزلنا اليك الذكر لتبين للناس ما نزل اليهم ولعلهم يتفكرون
Dan Kami turunkan adz-Dzikr (al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) agar engkau menjelaskan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan. (QS. An-Nahl, 16: 44).

Bahkan ada ulama berpendapat bahwa al-Qur'an lebih banyak memerlukan hadis daripada hadis memerlukan al-Qur'an, sebab banyak ayat al-Qur'an belum jelas maksudnya kecuali ada penjelasannya dari hadis. 
Imam as-Suyuthi dalam al-Itqan fi 'Ulum al-Qur'an mengutip pendapat Ibnu Abbas, bahwa ayat-ayat al-Qur'an dipetakan dalam 4 macam:
1. Ayat-ayat al-Qur'an yang semua orang tahu maksudnya. Ayat-ayat seperti ini cukup dengan terjemahannya saja sudah dimengerti, tidak perlu uraian tafsir dan hadis panjang lebar.
2. Ayat-Ayat al-Qur'an yang bisa dipahami dengan ilmu bahasa Arab. Ada satu huruf dalam al-Qur'an yang mengandung arti lebih dari satu, dua, tiga makna. Begitu juga susunan kata dan kalimat, maknanya beragam. Contoh huruf BI dalam ayat 6 surat al-Maidah. Mengandung Ziyadah, Ilshaq, atau Tab'idh. Semuanya mengandung konsekuensi yang berbeda. 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN