Tentang Mazhab yang Diikuti Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Bidang Aqidah dan Fiqih
Laduni.ID, Jakarta - Saya mendengar nama Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani sejak mengaji kitab Shahih Bukhari di Ploso (1997), ketika Kyai Nurul Huda kadang menjelaskan makna dan keterangan yang mengutip dari kitab Fathul Bari.
Menjadi lebih sering membaca karya Imam Ibnu Hajar ketika mendapat keterangan berbagai Hadis yang kita amalkan dituduh dhaif atau dianggap palsu oleh sebagian pihak. Perlahan kemudian saya membaca kitab Al-Qaul Al-Musaddad, At-Talkhish Al-Habir, Raudhatul Muhadditsin, Bulughul Maram, tidak ketinggalan Fathul Bari dan lainnya, yang ternyata saya dapati sebagai karya Imam Ibnu Hajar. Khusus kitab terakhir tersebut adalah kitab besar. Ada yang versi cetakan 15 jilid dan macam-macam. Sulit bagi saya mampu mengkhatamkan kitab ini kecuali sebagai bacaan tambahan ketika tidak memahami Hadis dalam Shahih Bukhari.
Namun Alhamdulilah, saya mendapat hadiah kitab dari Kyai Nur Rohmad yang mengulas aqidah Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani yang terdapat dalam kitab Fathul Bari. Kitab ini adalah karya Sayyid Dr. Jamil, murid dari Syaikh Abdullah Al-Harari. Ternyata kitab ini dilengkapi dengan pandangan Imam Ibnu Hajar tentang amalan tabarruk, tawassul, bid'ah hasanah, dan lainnya. Pokoknya amalan yang dibahas itu semua sangat berhubungan dengan tradisi yang selama ini dilakukan warga Nahdliyin.
Adapun mazhab Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani tentu tidak diragukan lagi sebagai pengikut Mazhab Syafi'i. Tapi bagaimana dengan bidang aqidah? Dan ternyata saya menemukan banyak petunjuk bahwa beliau juga sama dengan kita, yakni bermazhab Asy'ari. Sangat gamblang diuraikan di kitab yang saya singgung itu, tentang ta'wil, tanzih, dan sebagainya.
Memuat Komentar ...