Menguat Paling Tajam di Asia, Kurs Rupiah Mendekati Level 13.000/US$

 
Menguat Paling Tajam di Asia, Kurs Rupiah Mendekati Level 13.000/US$

LADUNI. ID, INTERNASIONAL - Nilai tukar rupiah menguat tajam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan di pasar spot, Senin (7/1) siang ini. Saat berita ini ditulis, rupiah berada di level 14.024 per dolar AS atau menguat 1,72% dibandingkan posisi penutupan pada perdagangan sebelumnya. Penguatan ini merupakan yang terbesar di antara mata uang Asia lainnya.

Penguatan nilai tukar rupiah imbas faktor global dan domestik. Faktor global yaitu melemahnya dolar AS terhadap sejumlah mata uang mitra dagang utama negeri Paman Sam. Hal itu tercermin dari DXY Indeks yang turun ke level 95 dari posisi 96-97 pada Desember hingga akhir pekan lalu.

Pelemahan dolar AS tersebut terjadi di tengah beberapa isu global yaitu dimulainya negosiasi tatap muka antara delegasi AS dan Tongkok di Beijing. Selain itu, kekhawatiran akan perlambatan laju ekonomi AS yang membuat berkembangnya ekspektasi pelaku pasar bahwa tidak adanya kenaikan bunga acuan AS pada tahun ini.  

Di Asia, dolar AS hanya menguat terhadap dolar Hong Kong yaitu 0,02%. Selebihnya, dolar AS melemah terhadap rupiah 1,72%, ringgit Malaysia 0,6%, rupee India 0,54%, won Korea Selatan 0,46%, peso Filipina 0,33%, yen Jepang 0,21%, dolar Singapura 0,2%, dan dolar Taiwan 0,12%.

Dari sisi domestik, Bank Indonesia (BI) sempat menyebut penguatan rupiah imbas aliran masuk dana asing seiring lelang surat utang negara (SUN) yang digelar pemerintah pada 3 Januari lalu. Lelang tersebut mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) nyaris dua kali. Permintaan masuk mencapai Rp 55,27 triliun, sedangkan yang diserap Rp 28,25 triliun.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN