Tafsir Alternatif Islam Indonesia
LADUNI.iD - Kondisi umat Islam saat ini dapat dibilang mudah terombang-ambing terjebak pada wacana yang berkembang, baik dari media mainstream mapun dari media sosial. Diantara penyebabnya adalah, kegagalan memahami Islam, atau bisa saja terjadi akibat dari ide-ide keislaman yang selama ini sudah tidak efektif lagi, khususnya dalam persolan politik dan kebangsaan. Jika merunut pada ide Thomas Kuhn bahwa ide tentang kebenaran akan selalu meminta perubahan (shifting paradigm). Pergeseran paradigma tersebut adalah keniscayaan, mengingat setiap zaman selalu meminta semangat yang berbeda antara satu zaman dengan zaman yang lain. Sedangkan faktor kedua adalah konteks zaman, dimana dalam hal ini adalah kebangkitan teknologi.
Konteks kebangkitan teknologi inilah yang sedang mengombang ambingkan umat Islam, secara khusus salah satunya adalah interaksi umat Islam dengan internet dan media sosial. Menurut Josh Bernoff (2011) relasi pengguna dengan media digital dapat digolongkan menjadi 7 bagian : 1) sebagai pencipta (creators), 2) sebagai pewicara (conversationalists), 3) sebagai pengeritik (critics), 4) sebagai kolektor (collectors), 5) sebagai pengikut (joiners), 6) sebagai penonton (Spectators), dan 7) tidak aktif (Inactive).
Menurut hasil penelitian yang diselenggarakan oleh LP2M IAIN Pontianak mengenai Literasi Media menyatakan bahwa para pengguna smartphone masuk dalam ketegori
Memuat Komentar ...